Apapun kedudukanmu,di mana saja dirimu di tempatkan Allah,dari rahim siapa saja kamu di lahirkan,berkebangsaan apa saja kamu,syukuri,terima keadaanmu,lalu berkaryalah, orang hebat yang di kenang dunia itu semua manusia,dan kamu juga manusia,jika mereka bisa menjadi orang hebat,kamu juga tentu bisa..tempa dirimu untuk menjadi orang unggulan, tanah yang berguna dan berharga itu setelah di tempa
Senin, 30 Maret 2015
PANCARAN JIWA
ASAL ITU KUAT
( AL - ASLU QOWIYYUN ) ASAL Itu Sangat KUAT Artinya Permulaan itu sangat UTAMA, Sebab MUQODDIMAH itu akan mempengaruhi KHOTIMAH Awal itu akan mempengaruhi AKHIRNYA, Jika Bibitnya Baik, Awalnya BAIK maka akhirnya pun akan BAIK PULA, Berbicara AWAL itu berarti berbicara NIAT Karena Niata adanya di AWAL MULA, Artinya NIAT seseorang itu lebih utama sebelum melakukan AKTIFITAS APA SAJA Sebab baik buruknya Hasil yang Kita TERIMA itu tergantung Niat AWALNYA, Sebagaimana Qowaid Berkata bahwasannya ( NIYATUL MAR'I ABLAGU MIN AMALIHI ) NIAT seseorang lebih utama dari AMALIYAHNYA
MAKNA dari Kaidah ini menjelaskan KEBERKAHAN dan nilai pahala yang besar dalam niat Adanya, Karena NIAT Semata sudah termasuk kategori IBADAH yang diberi pahala oleh Allah Azza wa Jalla, Di antara yang menyebabkan timbangan amal kebaikan seseorang BERTAMBAH dan derajatnya naik di akhirat adalah niat yang MURN SOLIH Tidak ada Niatan Tuk DUNIA, Barangsiapa berniat baik maka ia akan mendapatkan NILAI POSITIF meskipun dia belum mampu MEREALISASIKANNYA dengan Amalan bahkan Dapat Bonus AMPUNAN sebagaima Maqolah Berkata, ( MANING TAQOLA LIYATA'ALAMAL ILMA GUFIRO LAHU QOBLA AYYAHTUWA ), Tapi Apabila niat baik itu DISERTAI dengan amalan maka ia meraih DUA Nilai pahala, Yaitu pahala niat dan pahala AMALANNYA Masya Allah Begitu luar BIASA
Oleh karena itu, Niat lebih mendalam dan lebih UTAMA daripada amalan Apabila keduanya terpadu, maka itu cahaya di atas CAHAYA, Imam Ibnul Qayyim berkata : Adapun niat maka ia adalah pokok dan tiang seluruh PERKARA, Niat juga adalah ASAS / DASAR dan pondasi yang terbangun di atasnya segala perkara dan Sesungguhnya niat adalah RUH AMALAN pemimpin dan pengendalinya, sedangkan amalan sekedar MENGIKUTINYA, Amalan menjadi sah sesuai keabsahan niat dan menjadi rusak dengan rusak Niatnya PULA, Dengan niat tersebut akan didapatkan taufiq, adapun ketiadaan niat akan mendatangkan KEHINANAAN maka jika belum bisa NIAT DULU AJA DITATA,Dengan niat pula bertingkat-tingklatlah derajat manusia
Langganan:
Postingan (Atom)