TAHIYYATUL ISLAMIYAH

Senin, 30 Maret 2015

PANCARAN JIWA

PANCARAN JIWA

LINGKUNGAN itu akan Ramah, Bersahabat pada KITA jika kita pun Ramah terhadap LINGKUNGAN, Sebab Lingkungan Itu Merupakan Pantulan dari PENAMPILAN Seorang INSAN, Dilingkungan seperti apa seseorang itu berada maka begitupula lah KEADAAN KEJIWAAN seseorang itu TERPANCARKAN, Setiap Lingkungan memiliki Nyanyian Irama Yang berbeda-beda ada Yang KERAS, GERSANG, SEJUK, TENTRAM, TEDUH, Penuh KEDAMAIAN dll, Maka Jiwa Seseorang pun Akan betah BERJALAN, LIVING Dilingkungan yang sesuai Nyanyian irama LINGKUNGAN HATINYA yang tak bisa DIPISAHKAN

LINGKUNGAN sekitar merupakan Parameter Lingkungan SOULNYA Sebab Nilai Kepribadiaan, Kejiwaan seseorang selain dilihat dari dengan SIAPA IA BERTEMAN, Akan tetapi dengan seperti apa LINGKUNGAN yang sering ia lewati baik untuk TINGGAL Maupun untuk Melakukan PERJALANAN, Sebab Seseorang Tidak akan NYAMAN dengan Suasana LINGKUNGAN yang tidak RELEVAN dengan Suasana BATINAN NYA Tidak Akan Lama BERTAHAN, Lingkungan Itu ada yang SEPI ada pula yang RAMAI begitupula dengan Lingkungan QOLBU INSAN, Ada yang Sukanya pada Suasana SEPI Penuh Ketengan Adapula yang suka Suasana KERAIMIAN Penuh KESIBUKAN, Dan yang pasti LINGKUNGAN itu merupakan Tempat yang sesuai dengan apa yang ia INGINKAN, CAUSE THE BEST ENVIRONMENT JUST FOR BEST PERSON AGAIN

KITAB BANTEN
















ASAL ITU KUAT


( AL - ASLU QOWIYYUN ) ASAL Itu Sangat KUAT Artinya Permulaan itu sangat UTAMA, Sebab MUQODDIMAH itu akan mempengaruhi KHOTIMAH Awal itu akan mempengaruhi AKHIRNYA, Jika Bibitnya Baik, Awalnya BAIK maka akhirnya pun akan BAIK PULA, Berbicara AWAL itu berarti berbicara NIAT Karena Niata adanya di AWAL MULA, Artinya NIAT seseorang itu lebih utama sebelum melakukan AKTIFITAS APA SAJA Sebab baik buruknya Hasil yang Kita TERIMA itu tergantung Niat AWALNYA, Sebagaimana Qowaid Berkata bahwasannya ( NIYATUL MAR'I ABLAGU MIN AMALIHI ) NIAT seseorang lebih utama dari AMALIYAHNYA

MAKNA dari Kaidah ini menjelaskan KEBERKAHAN dan nilai pahala yang besar dalam niat Adanya, Karena NIAT Semata sudah termasuk kategori IBADAH yang diberi pahala oleh Allah Azza wa Jalla, Di antara yang menyebabkan timbangan amal kebaikan seseorang BERTAMBAH dan derajatnya naik di akhirat adalah niat yang MURN SOLIH Tidak ada Niatan Tuk DUNIA, Barangsiapa berniat baik maka ia akan mendapatkan NILAI POSITIF meskipun dia belum mampu MEREALISASIKANNYA dengan Amalan bahkan Dapat Bonus AMPUNAN sebagaima Maqolah Berkata, ( MANING TAQOLA LIYATA'ALAMAL ILMA GUFIRO LAHU QOBLA AYYAHTUWA ), Tapi Apabila niat baik itu DISERTAI dengan amalan maka ia meraih DUA Nilai pahala, Yaitu pahala niat dan pahala AMALANNYA Masya Allah Begitu luar BIASA

Oleh karena itu, Niat lebih mendalam dan lebih UTAMA daripada amalan Apabila keduanya terpadu, maka itu cahaya di atas CAHAYA, Imam Ibnul Qayyim berkata : Adapun niat maka ia adalah pokok dan tiang seluruh PERKARA, Niat juga adalah ASAS / DASAR dan pondasi yang terbangun di atasnya segala perkara dan Sesungguhnya niat adalah RUH AMALAN pemimpin dan pengendalinya, sedangkan amalan sekedar MENGIKUTINYA, Amalan menjadi sah sesuai keabsahan niat dan menjadi rusak dengan rusak Niatnya PULA, Dengan niat tersebut akan didapatkan taufiq, adapun ketiadaan niat akan mendatangkan KEHINANAAN maka jika belum bisa NIAT DULU AJA DITATA,Dengan niat pula bertingkat-tingklatlah derajat manusia