TAHIYYATUL ISLAMIYAH

Senin, 04 Januari 2016

SANTUNAN ANAK YATIM MMA

ANAK YATIM ADALAH KEKASIH ROSULULLAH SAW


Saudaraku yang mulia sering kali kita mendengar YATIM dalam kehidupan kita, Yatim adalah seseorang yang TIDAK Mempunyai AYAH, karena MENINGGAL dunia ataupun Karena hal lainnya, Anak yatim bukanlah seseorang yang BERBEDA dari kita semua Ia mempunyai hati nurani, Mengharapkan kasih sayang serta membutuhkan SESAMA, Maka dari itu, sudah seharusnya bagi kita untuk selalu MENYAYANGI anak yatim, karena bagaimanpun, mereka adalah saudara kita yang harus kita kasihi Penuh rasa CINTA Bayangkan seandainya posisi kita seperti MEREKA

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya Rosulullah SAW sangat MENCINTAI anak yatim, Rosulullah SAW pernah melihat seorang ANAK MENANGIS di tepi jalan pada saat HARI RAYA dimana semua orang bersorak GEMBIRA, Anak itu menangis karena telah pergi kedua orangtuanya dan Rasululah pun merasa IBA, lalu Rosulullah berkata " *Wahai anaku, Mulai sekarang Aku Muhammad adalah Ayahmu "* Masya Allah begitu Sayangnya Rosulullah kepada Anak Yatim yang mana para anak yatim itupun Selalu BAHAGIA BERSAMANYA

Wahai Adik-Adikku para YATIM yang tercinta Janganlah kalian semua Bersedih Dan Berduka,  Ditinggal Sang AYAH ditinggal oleh kedua Orang TUA Ayah dan BUNDA, Sebab Jungjunan kita Idola kita Panutan kita Semua Nabiyyil Musthofa sayyidina MUHAMMAD SAW Adalah Seorang yang Yatim dikala dalam usia Kandungan 8 Bulan ditinggal oleh Sayyid ABDULLAH R.A Sang Ayahanda Tercinta, Kemudian selang beberapa tahun kemudian pada usia 4 Tahun Rosulullah SAW Ditinggal pula Oleh Sang Ibunda Tersayang Sayyidah SITI AMINAH R.A dalam tengah perjalanan setelah Ziarah dari Maqbaroh Sayyid Abdullah Terasa begitu Nestapanya Sang NABI MULIA Ditengah perjalanan jauh dari KOTA, Jauh dari keramaian Sang Ibunda tutup usia sedangkan Rosulullah SAW Waktu itu masih usia BALITA tetapi Rosulullah Tetap tegar walau itu dalam keadaan DUKA

Jumat, 01 Januari 2016

HALAL BIHALAL

HALAL BIHALAL

HALAL BIHALAL merupakan tradisi umat Islam bangsa Indonesia yang di lakukan setiap ba'da SYAWWAL, Setiap budaya atau tradisi pasti memiliki pelajaran atau MAKNA yg terus berjalan dari generasi awal dari generasi kolonial sampai ke generasi MILENIAL, Suatu tradisi akan mampu merubah PERILAKU suatu bangsa jika tradisi tersebut benar benar dipahami dan dijadikan sebagai Power dalam INTELEKTUAL, SPIRITUAL dan EMOSIONAL

Sebagai suatu tradisi HALAL BIHALAL memiliki 3 makna : Pertama, dilihat dari aspek KATA HALAL BIHALAL, dipahami gabungan kata HALAL dengan HALAL atau baik dengan baik Berarti sesuatu yang baik ( HALAL ), Harus dipertemukan dengan sesuatu yang BAIK pula jangan sampai dicampur adukan dengan sesuatu yang JELEK ( HARAM / TIDAK HALAL ), Suatu NIAT atau tujuan yang baik harus di lakukan dengan metode yang BAIK pula baik saat BERSOSIAL maupun saat BERAMAL, Jangan sampai memiliki atau merencanakn tujuan yang BAIK tetapi dilakukan dengan cara yang Kotor, Buruk, BRUTAL atau dengan cara KRIMINAL

Kedua, dilihat dari aspek SUASANA Halal bihalal selalu dalam suasana yang MENYENANGKAN HATI atau perasaan diliputi rasa Tenang, Nyaman, Bahagia dan bernilai SYAKRAL, Karena halal bihalal berkaitan dengan BAHAGIA dan ketemu dengan sanak saudara dan kerabat dari sejak KECIL, Kunci ketenangan dan kebahagiaan terletak pada KEPATUHAN terhadap aturan, norma dan hukum baik patuh pada Hukum AGAMA, BUDAYA dan SOSIAL, Halal bihalal mengandung makna pentingnya taat dan patuh kepada aturan AGAMA betapa pentingnya menjalin SILATURAHMI dan UKHUWAH ISLAMIYAH agar hubungan tetap KOKOH tetap KENTAL

Ketiga, dilihat dari isi rangkaian ACARA puncak acara setiap HALAL BIHALAL ( OPEN HOUSE ) adalah saling memaafkan, saling bersalaman ( MUSOFAHAH ) satu dengan lainya yang pada BERKUMPUL, Kemauan untuk minta maaf atas segala kesalahan dan kesanggupan memberi maaf kesalahan orang lain dari saudara LOKAL maupun INTERLOKAL